Butiran Bening itu mengalir lagi
waktu terasa terhenti seketika
dada terasa sesak dan panas
bahagia itu pergi
ceria itu hilang
senyum itu hambaer
tawa itu palsu
senyum terasa begtitu kosong
jiwanya telah pergi dari hatiku
hati itu patah
hancur bagai kepingan
dan terbang bersama angin
betapa berharganya ia bagiku
betapa ku menyayanginya
kucurahkan seluruh kasih sayang itu
hasil pinal yang dulu kuharapkan
kini tinggal harapan
semuanya terasa pudar
jika jeritan tu terdengar
maka maafkanlah aku yang tak bisa kehilangan
Langganan:
Postingan (Atom)