MURDANI

MURDANI
"Kebahagiaan, Tergantung Bagaimana Menikmati Hidup"

Mengenai Saya

Mataram, NTB, Indonesia
keluar dari kebiasaan karna "Manusia Dikutuk Untuk Merdeka" Tuhan memberikan jalan hidup yang berbeda apa yang aku katakan, adalah kebenaran yang aku yakini

Pages

Labels

PELACUR-PELACUR BERJILBAB

Meratapi zaman
Terbawa pergaulan temukan sensasi
Meniti karier mencari kebahagian

Gersang
Ratapan anak negeri ini
Gelisah mereka adalah hasil kerjamu
Derita mereka
Adalah bukti nyata penghianatan sumpahmu
Keadilan social hanya nostalgia masa lalu

Kerasnya tantangan zaman
Haus sensasi
Dan panjangnya ratapan derita
Hancur harapanku “petikan sebuah lyririk lagu”

Membabi buta dalam bertindak
Aqidah tergadaikan
Akhlak hanya cerita dalam kitab


Rasa penasaranmu kini ku obati
Temukan apa yang kau cari dibalik jilbabku


Hentikan harapan sucimu
Memajukan bangsa dan Negara ini

Kini kami telah rusak
Rusaknya kami, adalah lambang kehancuran negeri ini
Category: 2 komentar

2 komentar:

tito wardani mengatakan...

saya kutip dari puisinya Wiji Tukul "kata-kata belum binasa".

"kata-kata itu selalu menagih
padaku ia selalu berkata
kau masih hidup

aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa"

(mantap sahabat)

MURDANI mengatakan...

betul kawan,
kini hanya kata-katalah
yg setia menemanai curhatku

ingin ku temukan sahabat
bak kata-kata

tiada mengeluh saat deritaku

Posting Komentar

pemuda NTB

pemuda NTB
hidup adalah kesehajaan tapi beruha berfikir beda dari yang lain itulah indahnya perbedaan, bukti nyata pemuda memiliki pendirian

jika hari ini, adalah pilihanku, aku siap mati dengan pilihan itu